Berita&Kegiatan

BERITA

Nindya Karya Sosialisasikan Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) Kepada Warga Lombok Timur

18 October 2018

Lombok – PT Nindya Karya (Persero) melaksanakan sosialisasi konsep dan penawaran Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) kepada warga Kecamatan Sembalun, Lombok Timur (17/10). Sosialisasi tersebut merupakan tindak lanjut arahan Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo terkait bantuan rehabilitasi rumah penduduk pasca gempa yang menimpa wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat akhir Agustus silam.

Kegiatan yang bertemakan “Sosialisasi RISHA (Rumah Instan Sehat Sederhana) Sebagai Alternatif Pilihan RTG (Rumah Tahan Gempa)” digagas oleh Kementerian PUPR dan difasilitasi oleh Rehabilitasi dan Rekonstruksi Masyarakat dan Pemukiman Berbasis Komunitas (RE-KOMPAK).  Adapun tujuan dari sosialisasi tersebut ditujukan untuk menyamakan persepsi  tentang RISHA serta memberikan penawaran harga.

Nindya Karya sendiri merupakan salah satu dari beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang jasa konstruksi yang ditunjuk oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melaksanakan program rehabilitasi kepada warga penerima bantuan. Pada pelaksanaannya, Nindya Karya dibantu oleh anak perusahaan PT Nindya Beton dalam pembangunan serta penyediaan material di lapangan.

Sosialisasi yang berlangsung di Kantor Camat Sembalun dilaksanakan pada pukul 14.00 WITA dihadiri oleh Camat Sembalun mewakili Bupati Lombok Timur, Ketua RE-KOMPAK Kordinator Wilayah Lombok Timur dan Solikin sebagai salah satu tim sosialisasi dari Nindya Karya.  

RISHA merupakan teknologi yang digagas oleh Kementerian PUPR yang ditujukan kepada masyarakat Indonesia sebagai solusi Rumah Tahan Gempa (RTG). Konsep ini, ditawarkan kepada warga penerima bantuan rehabilitasi dari pemerintah untuk membangun kembali rumah yang lebih aman dari potensi gempa.

Mengutip dari sumber berita yang dipublikasikan oleh Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, RISHA merupakan rumah dengan konsep knock down, di mana proses pembangunannya tidak membutuhkan semen dan bata, melainkan dengan menggabungkan panel-panel beton dengan baut. Dengan itu, pembangunan rumah ini dapat diselesaikan dengan waktu jauh lebih cepat.

Kegiatan yang dihadiri kurang lebih sebanyak lima puluh kepala keluarga tersebut disambut dengan antusias. Hal tersebut, terlihat dari aktifnya sesi tanya jawab antara warga dan penyuluh diakhiri tingginya minat warga dalam penandatanganan kontrak pembelian.
 

Berita lain